Sejarah Gereja
Berdirinya GBI Rayon 17, yang dahulu dikenal orang dengan GBI Bethany Lampung, bermula dari kerinduan yang mendalam akan Tuhan, dari Bp. William Budiono dan Ibu Debby, beserta beberapa keluarga. Mereka membentuk dan mengadakan persekutuan doa bersama di rumah Bp. William Budiono.
Persekutuan ini dimulai pada tahun 1991 dan memenangkan banyak jiwa, Sehingga pada akhir tahun tersebut diadakanlah ibadah perdana bersama dengan Gembala Sidang Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo di Ruko Kartini Tanjung Karang.
Pada bulan Juli 1992, GBI Bethany berpindah tempat ibadah ke Jalan Laksamana Malahayati No. 126, dan dihadiri kurang lebih sekitar 200 jiwa.
Setelah itu, pada tahun 2002, sesuai dengan tuntunan dan arahan Tuhan melalui Gembala Pembina Pdt. DR. Ir. Niko Njotoraharjo maka GBI Bethany Lampung, berganti nama menjadi GBI Malahayati. Dibulan Juni 2009, Pdm. William Budiono telah mengakhiri pertandingan imannya dengan baik, banyak jiwa yang dimenangkan melalui pelayanannya. Ada sekitar 1.800 jiwa yang pada waktu itu berjemaat. Beliau telah banyak memberikan pengorbanan yang terbaik bagi pertumbuhan Gereja Bethel Indonesia Malahayati.
Kemudian atas tuntunan dan arahan dari Gembala Pembina Pdt. DR. Ir. Niko Njotoharajo, maka pada tanggal 20 Agustus 2009, Pdp. Budi Chayadi dilantik, untuk menggantikan kepemimpinan Pdm. William Budiono sebagai Gembala hingga saat ini.
Pada tanggal 5 Maret 2011, Tuhan mengembalikan status GBI Malahayati dari status cabang menjadi Rayon 17, dan pada saat itu Pdm. Budi Chayadi dilantik menjadi Ketua Rayon 17 Propinsi Lampung. Di akhir tahun 2017, jemaat telah berkembang menjadi kurang lebih 3400 jiwa, yang meliputi dewasa dan anak anak, dari pusat hingga ke cabang-cabang.
GBI Rayon 17 juga memiliki cabang di beberapa daerah di Provinsi Lampung, yaitu:
